Tuesday, October 7, 2014

Manusia : Afektivitas dan Kebebasan (Pertemuan 8)

Materi yang akan saya postkan kali ini adalah tentang manusia dan afektivitas nya. 
Selamat membaca :D


AFEKTIVITAS

Apa itu afektivitas? 
Afektivitas adalah kemampuan untuk menyatakan emosi, berdasar pengalaman sendiri, khususnya untuk memenuhi suatu kebutuhan atau dorongan yang mendesak.
Afektivitaslah yang mendorong orang untuk mencintai, mengabdi dan menjadi kreatif. 
Cinta = buah afektivitas positif, Benci = buah afektivitas negatif. 
Sebenarnya, cinta lah yang paling dasariah. 

Kondisi afektivitas manusia 
Agar ada afektivitas, perlu suatu ikatan kesamaan antara subjek dan objek perbuatan afektivnya. Apakah kesenangan harus dicurigai? Saya hidup dibawah cara efektif kesenangan, bila saya sungguh bersatu dalam perasaan dan pikiran dengan apa yang baik bagi saya.Kesenangan = perasaan yang dialami subjek bila dia dihinggapi oleh keadaan berada lebih baik. 

Catatan tentang cinta akan diri sendiri, sesama, dan Tuhan 
Orang sering menganggap cinta terhadap diri sendiri adalah egoisme. Dimana pengertian egoisme itu sendiri adalah sikap menolak perhatian otentik pada orang lain. Orang egois biasanya hanya mengambil keuntungan dari apa yang ada saja. 
Tuhan adalah transenden dan imanen. 
St. Agustinus mengatakan bahwa Tuhan adalah pokok pangkal kepribadian kita masing - masing.
Makin saya dekat dengan orang lain, maka semakin dekat pula saya dengan tuhan. 

Begitulah ringkasan materi yang dapat saya buatkan, terima kasih :d
http://id.wikipedia.org/wiki/Afektivitas



KEBEBASAN



Kebebasan secara umum dapat diartikan sebagai kondisi dimana individu memiliki kemampuan untuk bertindak sesuai dengan keinginannya. Ada beberapa aliran dalam kebebasan ini, seperti :

a) Determinisme. Adalah aliran yang menolak kebebasan sebagai kenyataan hidup manusia. Seluruh kegiatan manusia didunia berjalan menurut keharusan yang bersifat deterministik. Determinisme dibagi menjadi empat bagian yaitu :
- Determinisme fisik biologis 
- Determinisme psikologis
- Determinisme sosial
- Determinisme teologis 

Secara garis besar bahwa Kebebasan adalah tidak adanya suatu paksaan, tidak ada hambatan, tidak ada aturan tetapi sayangnya ini bukan arti dari eksistensial kebebasan. 

Nilai Humanistik dalam kebebasan 

a) melibatkan pertimbangan 
b) mengedepankan nilai kebaikan 
c) menghidupkan otonomi
d) menyertakan tanggung jawab 

4 alasan adanya pembatasan sosial 

a) menyertakan pengertian 
b) memberikan ruang bagi kebebasan eksistensial
c) menjamin pelaksanaan keadilan masyarakat 
d) terkait hakikat manusia sebagai makhluk sosial 

Sumber :
3) Pptt Afektivitas dan Ppt Kebebasan

No comments:

Post a Comment